Sinar Ketuhanan melalui Antah Karana
MeditasiKita lahir ke dunia ini serta dapat hidup karena kita diberikan Atman/Roh oleh Tuhan. Tuhan yang selalu berhubungan dengan Atman/Roh akan menyinari tubuh kita melalui antahkarana* atau tali spiritual. Antahkarana ini berupa sinar putih / putih keunguan yang mengalir terus menerus ke inti Cakra Sahasrara yang letaknya bersesuaian dengan Ubun-ubun diatas kepala kita.
JALUR KETUHANAN – ANTAH KARANA
Pada kebanyakan orang, umumnya antahkarana ini hanya setebal rambut, namun khusus bagi masyarakat Hindu di Bali umumnya antahkarana ini sebesar lidi (bahasa Bali sebesar semat). Kemungkinan hal ini disebabkan oleh seringnya masyarakat Bali mengadakan upacara yadnya atau mungkin banyaknya Pura Kahyangan Suci. Besar kecilnya sinar antahkarana tergantung seberapa dekat hubungan orang tersebut terhadap Tuhan (Ida Sanghyang Widhi Wasa).
Untuk mengembangkan antahkarana ini dapat dilakukan dengan menyeimbangkan antara sembahyang dan berbakti secara sungguh-sungguh berdasarkan hati yang tulus ikhlas.
Semakin rajin sembahyang atau bermeditasi memungkinkan Cakra Sahasrara orang tersebut dapat berkembang dan semakin terbuka. Dengan berkembangnya inti dari Cakra Sahasrara, antahkarana juga ikut berkembang/membesar.
Semakin besar ukuran antahkarana semakin besar pula energi Tuhan dapat mengalir ke tubuh orang tersebut. Aliran energi yang terus menerus ke Antahkarana menyebabkan anda semakin terasa dekat dengan-Nya. Menjadikan Tuhan selalu dalam diri kita, baik disaat sembahyang maupun dalam kehidupan sehari-hari.