Meditasi Yogiswara
Artikel UmumMeditasi Yogiswara
Seorang Yogi telah mencapai tingkatan yoga tertinggi dia di sebut mahayogi dan bergelar sang yogiswara.
Seorang yogiswara ketika beryoga dan mencapai meditasi mendalam di sanalah dia akan memahami hakekat sanghyang parameswara ya Nampak bagaikan sejuta matahari dalam ruang hrdyanya. Disanalah sang yogiswara bersujud ,”…He Mahadewa, engkau adalah dewanya para dewa…..He, Maheswara…engkau yg menguasai semuanya….He, Shankara…engkau yang pemurah hati, kau sangat menyayangi semuanya…kau memperhatikan semua kehidupan tak satupun lepas dari perhatianmu termasuk tumbuhan kecil dan binatang jelata…engkau bergelar sanghyang shangkara.
He, Mahadewa, jelaskan pada Hamba akan kerahasiaan yang ada di dalam tubuh…di dalam diri ini…..engkaulah maharahasia itu…hanya engkau yang bisa menjelaskan dengan teliti tanpa terlewatkan sebagai bekal untuk perjalanan mencapai alam sunyantara itu.
Yogiswara yang telah mampu menetap di alam samadhinya …yogiswara seperti ditarik menuju ke ruang hatinya dimana Shiva bersemayam…Shia yang menempati hati semua mahluk, tanpa awal, pertengahan dan akhir…yang kekal keberadaannya….yogiswara yang diberkati akan melihat Dia bagaikan pusaran angin atau pusaran air atau pusaran cahaya yg sangat cemerlang di ruang dadanya…diantara kedua putting susunya…di gua hrdayanya…..itulah penampakanNya.
Hal ini bisa saja juga akan nampak bagi mereka yang bermeditasi mendalam di ruang hrdayanya, itu berarti mereka telah berada di alam Shiva loka. Lam yang menarik para meditator menuju kepusaran mengerikan bagi mereka yang masih terikat akan alam inderawinya dan bagi mereka yang ingin membebaskan diri dari keterikatan…pusaran itu sangat menyenangkan baginya …mereka dengan sennag hati membiarkan diri terisap oleh pusaran itu.
Yogiswara yang mantap dalam yoganya, akan melihat teratai indah mekar di hatinya diatas terati itu ada segitiga yang bersinar cemerlang…..yogiswara baru mulai memasuki alam pengetahuan akan sepuluh kekuatan hidup yang menghidupi dirinya atau dasa wayu, dasa agni dan dasa nadi.Dia akan melihat dengan detail semua.
Ketika yogiswara mengarahkan pandangannya ke hati ( lever ) di sana kesaradaran akan member tahu akan air kehidupan…dia melihat warna hitam pekat seperti anak mata , dari hati tembus sampai kepala ( rahasia tidak di ulas ).
Selain itu yogiswara akan melihat berbagai wujud mengagumkan dan semuanya dalam keadaan terbalik…itulah wujug dasa prana (wayu)…dasa api dan menjalar menyebar di daera dada melalui dasa nadi semuanya bersinar indah dan berwarni warni membuat yogiswara lupa akan keberadaan dirinya sendiri.
Yogiswara tak terpengaruh oleh keadaan inderanya lagi dia terserap ke tubuh agung dirinya sendiri, dia terasa menyusupi segalanya…selalu sadar dan tak terdiam tak bergerak sedikitpun…dalam diamnya dia mengerakan semua yang ada dalam dirinya ( jgn dipaksakan untuk memahami ini tanpa pengetahuan yang cukup tinggi ).
Yogiswara menoleh dan terserap ke dalam hati yang lainnya…dia mulai melakukan perjalanan rahasia di ruang rahasia pribadinya…..dia memasuki lapisan demi lapisan diantara hatinya (tumpukan lever),….Dia yang bergelar Mahadewa menampkan diri sebagai cahaya cemerlang menyejukan…cahaya kesadaran…cahaya pengetahuan …yogiswara tak mampu menahan kuatnya pancaran cahaya itu….kepalanya terasa pecah tak terkirakan….dia melihat luasnya angkasa…hanya rasa kagum menatap semuanya.
Dia melihat bunga putih bersih berkilauan…..inilah agni malati…inilah bunga prana…disini seorang yogi disadarkan akan warna warni sebagai perwujudan dewa. Warna merah seperti api Aghoralah dewanya…..warna tridatu (merah, hitam dan putih ) Tatpurusha dewanya, warna hitam pekat seperti anak mata Sadyojatha dewa….warna seperti matahari…..bhamadewa dewanya dan yang seperti batu Kristal bening itulah Isana. Yogiswara mengarahkan pandangannya kearah luar di sana ada cahaya seperti matahari baru terbit …seperti ada permata merah yang bercahaya…seluruh bentangan langit terlihat seperti berwarna tembaga……yogiswara diperkenalkan pada jagat visvanatha …dialah wiswa dewa atau viswanata.
Yogiswara menuju kealam yang agung…kealam Param brahma…kealam kesucian…kealam kegaiban yang sangat gaib…dia melihat dirinya sendiri hanya sebesar ibu jarinya sendiri….dia melihat diri seperti sebatang kayu bakar….dan sedang terbakar oleh api yang terus menerus menyala.
Yogiswara hanya merasakan kebebasan menjelajahi seluruh semesta raya.
Ditulis oleh Wayan eka peryadi